Selasa, 27 Juli 2010

Back to the Jadoel ~ Mudik Sastra Para Mbah

Baru-baru ini aku membongkar-bongkar lemari bukuku dan menemukan beberapa buku lama yang menarik perhatian. Ketiga buku itu adalah Layar Terkembang karya Sutan Takdir Alisjahbana, Salah Asuhan karya Abdul Muis, dan Sitti Nurbaya karya Marah Rusli.

Merasa tak asing membaca ketiga judul ini? Most likely, yes. Ketiga buku ini beserta para pengarangnya seringkali disebut-sebut oleh ibu dan bapak guru Bahasa Indonesia jaman Es Em pE dulu sebagai contoh karya sastra dan sastrawan angkatan Balai Pustaka--terlepas dari apakah kita peduli apa itu angkatan Balai Pustaka atau nggak. Barangkali ada di antara anda yang dahulu termasuk siswa Bahasa Indonesia teladan dan peduli. Tapi aku termasuk yang bodo amat.
  

Selasa, 20 Juli 2010

Hard Stylish Writing #3 ~ Meniru Gaya Bahasa

Baik, sudara-sudari. Kita sudah mulai dengan mendamaikan kekuatan dan kelemahan kita dalam menulis, dan memuluskannya dengan empat pedoman yang sudah kucatat dan kucontohkan. Terus bagaimana? Langkah berikutnya tentu saja, mengasah dan berlatih. Menulislah, lihat hasilnya, dan evaluasi, baik dengan menelaahnya sendiri atau meminta pendapat orang.

Tapi namanya penulis setengah mateng, kadang pada tahap ini kita membaca suatu buku yang kita rasa punya gaya bahasa yang keren. Dan ujung-ujungnya kita jadi tergoda untuk niru. Hal ini tentu sah-sah saja, selama kita bukannya memplagiat karya penulis tersebut. Untuk itulah aku menulis bagian ketiga ini.
   

Rabu, 14 Juli 2010

Hard Stylish Writing #2 ~ Contoh Bahasa Bergaya

Dua minggu lalu, aku sudah mencatatkan cara untuk mulai membuat gaya bahasa sendiri. Menyimpulkan apa yang sebetulnya sudah kusingkat, caranya adalah mengenali kekuatan dan kelemahan kita saat menulis, dan mendamaikannya. Kuat di deskripsi tapi cenderung ngasih gambaran berpanjang-panjang? Kurangi deskripsi itu. Jago narasi tapi jelek di deskripsi? Bikin cerita berat-narasi yang asyik, atau mulai belajar bikin deskripsi. Narasi dan deskripsi manstab tapi dialog cupu? Belajarlah bikin dialog.
   
Kalau kita sudah mulai mendamaikan kekuatan dan kelemahan kita, mulailah praktekkan 4 langkah untuk memuluskan cerita. 4 langkah itu adalah... (diulangi disini demi servis untuk pembaca...)
  

Kamis, 08 Juli 2010

Special Report ~ Akihabara, Altar Suci Budaya Pop Jepang

Aku bukan orang religius. Tentang keberadaan Tuhan pun, kalau ditanya kadang aku masih menjawab, "Nggak tahu." Tapi minggu ini, aku mendapatkan bukti bahwa Tuhan ada dan telah menurunkan berkat, rahmat, taufik, dan hidayahnya kepadaku. Whatever all of that means. Ceritanya begini, sudara-sudara...
 
Seperti yang sudah kukatakan di sini, Senin lalu aku dikirim untuk dinas ke Tokyo. Itulah enaknya kerja di tempatku. Dalam setahun, biasanya ada aja satu-dua kesempatan ke luar negeri selama beberapa hari. Tentunya urusan kerja, dan jadwalnya seringkali padat banget.