Kamis, 16 Januari 2014

REVIEW ~ An Underwhelming Song of Sex and Violence: A Game of Dramas


PERINGATAN PEMERINTAH:

Sebelum anda membaca, tolong perhatikan kalau artikel ini banyak bahasa eksplisitnya. Mengingat materi yang saia repiu ini nggak menahan diri dalam urusan arus bawah, dan fandumb-nya membanggakan fakta tsb. sampai kadang ngatain non-fans sebagai kaum prudish yang gak tahan materi dewasa, fine. Saia ikut nggak menahan diri. Buat anda yang berjiwa halus, please excuse my colorful language, meski sebagian udah saia sensor.  

Saia sebut di post sebelumnya kalau saia akan mulai merepiu buku asing. Tadinya saia pengen repiu Alif the Unseen karya G. Willow Wilson atau Legend-nya Marie Lu, tapi ternyata saia punya lebih banyak hal untuk diomongin tentang salah satu . . . eh, karya yang masterpiece bagi banyak orang dan mungkin masterp*ss bagi sekelompok minoritas. 

Hadirin sambutlah . . . A Game of Thrones karya Om George R. R. Martin!

N-n-n-n-n-ice D-d-d-*ck Chair!