Kamis, 16 Desember 2010

Fantasy Fiesta 2010 ~ (Backstage) Art from The Book of Efforts

Beberapa waktu lalu, aku mengikuti event Fantasy Fiesta 2010. Selesai Event, sebuah penerbit indie yang cukup punya nama memutuskan untuk menerbitkan cerita-cerita para peserta Event yang dianggap cukup layak. Ceritaku kebetulan termasuk di dalamnya.

Kemarin aku mendengar kalau saat ini, Fantasy Fiesta 2010 terbitan Adhika Pustaka seharusnya sudah mulai tersedia di toko-toko buku. Covernya kayak gini...
  

Selasa, 23 November 2010

Rule of Cool ~ Explain Less, P4wn More

Balik dari minggu-minggu sibuk, aku perlu waktu untuk kembali bisa update teratur. Semoga aku nggak akan terlalu sibuk lagi sampai akhir Desember. Cukup sudah kerja gila-gilaan selama sebulan.

Untuk kali ini aku ingin menulis sedikit tentang 'penjelasan logis' di dalam cerita fantasi. Kenapa dengan tanda kutip? Karena pernyataan ini nyaris paradoks: kok khayalan harus logis?

Benarkah cerita fantasi harus logis? Sebetulnya, aku bisa mengatakan dengan yakin, tidak harus. Fantasi tidak perlu logis, tapi fantasi harus believable, alias harus bisa diterima pembaca.
  

Kamis, 04 November 2010

Hamamatsu Drift ~ F-M-D ~Flower Music Devil~ and the City

Sekali lagi, aku kena giliran dinas ke luar negeri. Kota yang jadi target kali ini adalah Hamamatsu. Banyak orang barangkali belum pernah dengar nama itu. Padahal letaknya benar-benar strategis di 'udel' pulau Honshu. Jaraknya cuma 1,5 jam naik shinkansen dari Tokyo. Soal wisata pun kota ini sebenarnya strategis. Mau ke laut? Naik shinkansen aja, cuman 1 jam kurang ke Nagoya. Ke Gunung Fuji pun nggak jauh. 35 menit naik kereta.

Kalau Tokyo bisa dibanding dengan Jakarta, maka Hamamatsu ini ibaratnya Magelang, tapi jauuuuuh lebih gede. Bayangin, luas wilayahnya 1.500 kilometer persegi, tapi penduduknya hanya sekitar 800.000. jiwa Luas wilayahnya dua kali lebih luas wilayah Jakarta, tapi penduduknya cuma sebanyak penduduk Cimahi.
  

Kamis, 14 Oktober 2010

Sneak Preview ~ Early Note for Icylandar

Ahh, ya. Akhirnya hari Sabtu ke Hamamatsu. Sampai saat-saat terakhirpun aku masih sibuk. Nggak banyak yang bisa kutulis untuk entry kali ini, selain pemikiran awalku tentang novel fantasi lokal yang kini lagi kupegang. Judulnya: Icylandar: The Elf's Kingdom karya Dionvy

Hmm... nama pengarangnya sounds a bit like Beyoncé. Hahahaha.
   

Rabu, 06 Oktober 2010

A Series of Unfortunate Manuscripts ~ Ketika Pasar Bicara

Sabtu dua minggu lalu aku dapat kabar dadakan kalau minggu depan aku bakalan ditugasin lagi untuk pergi seminggu ke Jepang. Kali ini ke Hamamatsu, kota bunga di dekat Nagoya. Selama beberapa hari ini jadi grusa-grusu lagi nyiapin ini itu. Hari ini dapat jeda sedikit, jadi aku nyempat-nyempatin bikin tulisan tentang fantasi berseri yang kujanjikan untuk dua orang pemampir blog ini, Vina dan Ivan.

Mari mundur sejenak ke postku dua minggu lalu. Aku sedang berpikir untuk membuat kerangka cerita fiksi fantasi yang pendek, ketika kedua pemampir tersebut menyinggung soal fiksi fantasi berseri. Special thanks untuk Vina yang mengingatkanku untuk membedakan fantasi berseri biasa dengan fantasi bersekuel.
    

Selasa, 14 September 2010

Teenlit Totem ~ What the Youngsters Remember

Ideku agak seret selama beberapa bulan ini, jadi aku berusaha mencari penyegaran dengan membaca buku-buku dan nonton film. Untuk buku, aku memilih Wolf Totem dan What the Body Remembers. Dua-duanya bacaan yang berlabel 'berat' bagi beberapa orang. Aku mengimbanginya dengan tontonan 'ringan'. Angel Beats, dan dua seri Kamen Rider, Decade dan Double. Plus semua film layar lebarnya. Jadilah aku menulis ini dalam keadaan rada-rada mabuk suaranya Gackt nyanyi Journey Through the Decade, dan The Next Decade.
  

Selasa, 07 September 2010

Final Attack Ride ~ S-s-s Simplicity!!!

Aku yakin ada orang-orang dari golongan tertentu yang langsung  ngeh aku kesambar apa begitu membaca judul diatas. Tapi ya, ada juga orang yang nggak akan ngeh, jadi anggap aja itu cuma judul aneh yang kubuat  seenak jidat setelah menghabiskan sedikit waktu ngintip koleksi tokusatsu adikku.
  

Rabu, 01 September 2010

Esai Fantasy Fiesta 2010 ~ Entryku dan Burung-burung Perintang Pulau

Saat rame-rame pengumuman Fantasy Fiesta 2010 semalam, aku sedang duduk di depan dua kompie untuk bekerja. Sambil minum, bukan teh tarik tetapi air. Seharian survei lapangan ke dua lokasi berjauhan teryata bikin kemalasan meningkat drastis. Padahal teh tarik instan tersedia di bawah, tinggal comot dan seduh kayak  barang plug and play
 
Sambil ngetik tiba-tiba ngelihat jam, dan nyadar kalau pengumuman Fantasy Fiesta 2010 seharusnya udah dipajang. Jadilah aku mengintip-intip dan... ya, lumayan juga! Masuk 10 besar. Aku juga bisa bilang kalau aku senang pada pilihan juri untuk juara 1, 2, dan 3, terutama karena juara satunya adalah salah seorang teman yang "sudi mampir" ke blogku. Karya yang bersangkutan bisa dilihat di sini.
   

Rabu, 04 Agustus 2010

Audio Visual Gakuen ~ Pelajaran dari MaFiA-Game

Pertama-tama aku harus minta maaf (dalam semangat narsisme, pada diriku sendiri,) karena telat ngisi blog. Penyebabnya? Nggak lain dan nggak bukan, ngantuk dan males. Kemarin malam aku udah nggak kuat buka mata dan akhirnya lebih milih tepar di kasur daripada nyelesaikan entri.

Maka inilah catatan yang terlambat satu hari ini, sudara-sudari. Enjoy.
  

Selasa, 27 Juli 2010

Back to the Jadoel ~ Mudik Sastra Para Mbah

Baru-baru ini aku membongkar-bongkar lemari bukuku dan menemukan beberapa buku lama yang menarik perhatian. Ketiga buku itu adalah Layar Terkembang karya Sutan Takdir Alisjahbana, Salah Asuhan karya Abdul Muis, dan Sitti Nurbaya karya Marah Rusli.

Merasa tak asing membaca ketiga judul ini? Most likely, yes. Ketiga buku ini beserta para pengarangnya seringkali disebut-sebut oleh ibu dan bapak guru Bahasa Indonesia jaman Es Em pE dulu sebagai contoh karya sastra dan sastrawan angkatan Balai Pustaka--terlepas dari apakah kita peduli apa itu angkatan Balai Pustaka atau nggak. Barangkali ada di antara anda yang dahulu termasuk siswa Bahasa Indonesia teladan dan peduli. Tapi aku termasuk yang bodo amat.
  

Selasa, 20 Juli 2010

Hard Stylish Writing #3 ~ Meniru Gaya Bahasa

Baik, sudara-sudari. Kita sudah mulai dengan mendamaikan kekuatan dan kelemahan kita dalam menulis, dan memuluskannya dengan empat pedoman yang sudah kucatat dan kucontohkan. Terus bagaimana? Langkah berikutnya tentu saja, mengasah dan berlatih. Menulislah, lihat hasilnya, dan evaluasi, baik dengan menelaahnya sendiri atau meminta pendapat orang.

Tapi namanya penulis setengah mateng, kadang pada tahap ini kita membaca suatu buku yang kita rasa punya gaya bahasa yang keren. Dan ujung-ujungnya kita jadi tergoda untuk niru. Hal ini tentu sah-sah saja, selama kita bukannya memplagiat karya penulis tersebut. Untuk itulah aku menulis bagian ketiga ini.
   

Rabu, 14 Juli 2010

Hard Stylish Writing #2 ~ Contoh Bahasa Bergaya

Dua minggu lalu, aku sudah mencatatkan cara untuk mulai membuat gaya bahasa sendiri. Menyimpulkan apa yang sebetulnya sudah kusingkat, caranya adalah mengenali kekuatan dan kelemahan kita saat menulis, dan mendamaikannya. Kuat di deskripsi tapi cenderung ngasih gambaran berpanjang-panjang? Kurangi deskripsi itu. Jago narasi tapi jelek di deskripsi? Bikin cerita berat-narasi yang asyik, atau mulai belajar bikin deskripsi. Narasi dan deskripsi manstab tapi dialog cupu? Belajarlah bikin dialog.
   
Kalau kita sudah mulai mendamaikan kekuatan dan kelemahan kita, mulailah praktekkan 4 langkah untuk memuluskan cerita. 4 langkah itu adalah... (diulangi disini demi servis untuk pembaca...)
  

Kamis, 08 Juli 2010

Special Report ~ Akihabara, Altar Suci Budaya Pop Jepang

Aku bukan orang religius. Tentang keberadaan Tuhan pun, kalau ditanya kadang aku masih menjawab, "Nggak tahu." Tapi minggu ini, aku mendapatkan bukti bahwa Tuhan ada dan telah menurunkan berkat, rahmat, taufik, dan hidayahnya kepadaku. Whatever all of that means. Ceritanya begini, sudara-sudara...
 
Seperti yang sudah kukatakan di sini, Senin lalu aku dikirim untuk dinas ke Tokyo. Itulah enaknya kerja di tempatku. Dalam setahun, biasanya ada aja satu-dua kesempatan ke luar negeri selama beberapa hari. Tentunya urusan kerja, dan jadwalnya seringkali padat banget. 
    

Selasa, 29 Juni 2010

Hard Stylish Writing #1 ~ Ketika Bahasa Bergaya

Seringkali aku mendapat ide untuk entry blog dari celetukan iseng para mampirwan dan mampirwati lapakku ini. Salah satunya adalah Stezsen alias Yin, yang menanyakan soal gaya bahasa di celetukannya yang ini

Berhubung minggu lalu aku lagi pengen nulis soal mengulek cabe, pertanyaan yang bersangkutan baru kuangkat minggu ini. Gaya bahasa termasuk salah satu bahasan yang gemar berseliweran di forum-forum penulis setengah mateng yang dulu rajin kuikuti. Saking seringnya berseliweran, barangkali para penulis yang sudah tigaperempat mateng, atau secara umum udah lebih keren dari aku udah begah ngebahasnya. Saking begahnya barangkali kalau ditanya soal gaya menulis jawabannya kira-kira ga jauh dari, "oh, gaya itu masalah selera. Dan selera dikembalikan ke masing-masing orang."
   

Selasa, 22 Juni 2010

Cabe Ngulek Manual ~ Memberi Kritik dan Komentar

Sudah lama sebetulnya aku tergoda untuk menulis catatan singkat tentang pedoman-pedomanku dalam memberi komentar suatu cerita. Bukannya pedoman sejenis belum pernah ditulis sih. Hanya saja, aku punya pedoman tersendiri yang kayaknya rada lain dari beberapa pedoman yang kutemukan di beberapa situs.

Titik paling pertama yang kupegang saat memberi komentar adalah kejujuran. Mengapa? Karena itu yang menentukan apakah komentar anda bernilai atau tidak. 

Apakah gunanya komentar yang tidak jujur bagi si penulis? Feel-good service, barangkali; tapi lebih daripada itu? Tidak ada. Kebohongan nggak membuat mereka berkembang, dan nggak membuat karya mereka lebih baik.
   

Selasa, 15 Juni 2010

Stairway to Heaven ~ Peringkat dan Prioritas dalam Persen

Minggu lalu aku menyebut kalau aku akan mencatat sesuatu soal 'peringkat' elemen-elemen novel fantasi. Waktu nulis itu, aku teringat pada diskusi-diskusi seru di forum penulis-penulis setengah mateng yang biasanya mempermasalahkan elemen mana yang lebih penting dalam sebuah novel. Kalau misalnya kita harus memilih antara plot atau karakter, mana yang didahulukan? 

Catatan ini bertujuan untuk mengemukakan jawabanku atas debat-debat itu. Tapi sebelum itu, biar kutegaskan kalau ini jawaban kasar, dan hanya mempertimbangkan lima elemen yang sepengetahuanku paling sering diperdebatkan. Apabila ada elemen-elemen lain yang menurut anda semua perlu ikut dipertimbangkan, silakan sumbang pendapat melalui tombol komentar.
   

Selasa, 08 Juni 2010

Sketching Somewhere ~ Long, Long Ago, in a World Far, Far Away...

Pada sesi diskusi nyeletuk dan cuap-cuap kemarin, aku jadi sadar kalau aku belum pernah bikin catatan apapun tentang bagaimana membangun dunia atau setting fiksi fantasi. Padahal dunia adalah salah satu nyawanya novel fiksi fantasi, selain cerita dan karakter. Nyawa nomor tiga, kalau kubilang; nyawa nomor satu lari ke cerita, dan nyawa nomor dua, ke karakter. Atau mungkin karakter nomor satu, dan cerita nomor dua. Tapi dunia tetap nomor tiga. (Mengenai 'peringkat' ini dibahas minggu depan aja yah.) 

Mari mulai. Pertanyaan pertama, dunia semacam apa sih yang bagus? Sama kayak di catatanku tentang karakter, yang believable. Bagaimana dunia yang believable itu? Mari kita pinjam lagi jawaban Om Soto(y) kita tercinta.
   

Selasa, 01 Juni 2010

Story Construction Manual ~ Langkah-Langkah Membuat Novel Fiksi Fantasi

Ngobrol-ngobrol minggu lalu memberiku inspirasi untuk menyusun langkah-langkah membuat karya fiksi fantasi yang panjang. Sebelum kita mulai, aku ingin bilang bahwa langkah-langkah yang kucatat ini bukan langkah mutlak, tapi lebih ke metode dasar yang bisa dijadikan patokan oleh semua orang yang masih belajar dan pengen membuat novel fiksi fantasi. Ketika kemampuan kita bertambah, kita selalu bisa bikin modifikasi sendiri untuk membuat variasi dari langkah yang kutulis.  
  

Selasa, 25 Mei 2010

Pake Nggak Pake ~ Simalakamasutra Kerangka Cerita

Sebelum kita mulai sesi diskusi / nyeletuk iseng minggu ini, aku mau menegaskan dulu kalau judul di atas sama sekali nggak ada hubungannya dengan tema-tema pr0nomansi yang sudah kita bahas selama dua minggu sebelumnya. Pak Ka Ha sudah balik dari RSCM, jadi mau gag mau aku harus masukin tulisan yang nggak berbau pr0nomansi. Maka, minggu ini, bahasan kita akan bersih, sih, sih! Dijamin!

Catatan minggu ini adalah soal kerangka cerita. Spesifiknya, perlu atau nggak, dan bagaimana membuatnya, kalau perlu? 

Pause sejenak. Aku denger ada bisik-bisik sengau entah darimana yang ngomong, "Idhih, basi bhanget dheh bowww~! Hari ghini masih ngebahas perlu gag perlunya kerangkha ceritha~? Addduuuuh~!Nggak ku-ku deh~! Anak Te Ka jugha tau kaleee, kalau  jawabannya ya menyhesuaikhan! Pake kherangkha ceritha kalau perlu, dan ga ushah kalau ngghak! Iyaa ngghak seeeeh~?"
  

Selasa, 18 Mei 2010

Deep Dive ~ Another Side, Another Story

Mengingat keadaan Pulau Penulis yang semakin gonjang-ganjing, aku pikir ada baiknya untuk menarik karya-karyaku yang pernah kutaruh disana. Salah satunya adalah cerpen yang kutulis untuk memenuhi tantangan Satu Tema Beda Rasa di Pulau Penulis. Yang udah lama di sana mungkin tahu itu cerpen yang mana sih. Tapi bagi yang belum, aku pengen menyampaikan bahwa cerpen ini terkait dengan tema minggu lalu, yaitu urusan yang berada di dalam jurisdiksi Dewi Meeyabee.

Yup, kelihatan jelas kan nih post larinya kemana. Untunglah Pak Ka Ha masih berada di UGD, di bawah penanganan Spesialis Rekonstruksi Tubuh terbaik di Indon Eesa.

Oleh karena itu, bagi yang merasa belum cukup umur, kurang nyaman dengan sedikit bip-bip dan tut-tut, anggota MOVIE dan / atau organisasi-organisasi serupa,  atau sedang diawasi oleh bos / guru / nyokap, tolong jangan mengklik tautan manapun yang akan melanjutkan post ini. Seriously. And don't say I didn't warn you.
   
Tapi, kalau memang penasaran, silakan dibaca. Resiko ditanggung sendiri.
   

Selasa, 11 Mei 2010

Bahasa Syurga ~ Memasukkan Unsyur yang Syur-Syur

Minggu lalu aku sudah menyebut bahwa akan ada tamu agung yang datang berkunjung untuk mengisi blog sederhanaku ini. Beliau adalah seorang pria yang bangkotan sudah agak-agak berumur tapi masih ganteng, dan memiliki perhatian tinggi terhadap penulis-penulis fiksi fantasi Indonesia yang muda-muda. Beliau juga sangat berkharisma dan sangat kompeten di bidangnya. Walaupun kiprah beliau di dunia perfiksifantasian Indonesia bisa terbilang baru, kita tidak perlu meragukan lagi dedikasi dan kerja keras beliau selama ini.

Siapa dia? Bisakah anda menebak? Mari kita sambut...
  

Selasa, 04 Mei 2010

Imajinasi (Kebo) Liar ~ Balada Haru Biru Penulis Remaja

Akhir-akhir ini kita banyak melihat buku fiksi fantasi Indonesia yang dikarang oleh penulis remaja. Aku berkesempatan membaca empat, dan sudah merepiu tiga diantaranya. Yang sudah kubaca adalah Eurgava: Epos Awal Dunia Sudarot karya I Tsu Baskara, Another World Elmore karya Aulia M. Firmundia, dan Arquella: The Beginning of the Destiny karya Maaya Hiroshi. Satu yang terakhir, yang masih dalam progress membaca adalah The Chronicles of Willy Flarkies: Petualangan Memasuki Dunia Upside Down karya Satrio Wibowo.
  

Selasa, 27 April 2010

Princess Maker ~ Menciptakan Putri-Putri Fiksi (Bagian 3)

Akhirnya kini kita sampai di bagian akhir dari pembahasan tokoh-tokoh cewek di dalam kisah fiksi fantasi. Selama dua minggu sebelumnya aku sudah mencatat tentang empat tipe: tipe PiD, tipe W, tipe BOW, tipe USB. Kalau membaca respons-respons yang kudapat, mungkin ada baiknya kutegaskan ulang kalau tipe-tipe ini bukan dengan sendirinya jelek. Kalau jelek dengan sendirinya, tentu aku ga nyantumin contoh favoritku dari tiap tipe, kan? (Kecuali tipe USB.) Hanya saja, sudah terlalu banyak yang memakainya sehingga dalam pandanganku mereka jadi rada basi.
   

Selasa, 20 April 2010

Princess Maker ~ Menciptakan Putri-Putri Fiksi (Bagian 2)

Entri minggu ini adalah lanjutan dari entri minggu lalu. Sekarang aku mau membagi catatan kedua tentang beberapa lagi tipe perempuan di dalam fiksi fantasi.  Sambutlah, saudara-saudari, tipe BOW dan tipe USB. 

Kemaren aku menerima respons dari Heinz yang kita-kira bunyinya, "BOW maksudnya tu Bio Organic Weapon yah?" Ada yang mulai ngebayangin Tyrant, Licker, Nemesis, Majini, Uroboros, dan segala makhluk penghuni Resident Evil? Mungkin ada yang mau ngomong, "Hmm... baru tahu aku kalau Nemesis itu cewek. (Ew, yuck!) Atau maksudnya zombie cewek, gitu yah? (Ew, double yuck!)"

Trus USB. Apakah maksudnya Universal Serial Bus? Apakah anda membayangkan karakter-karakter cewek android atau makhluk AI futuristik gitu, macam KOS-MOS dan MOMO dari Xenosaga, atau Cortana dari HALO?  
  

Selasa, 13 April 2010

Princess Maker ~ Menciptakan Putri-Putri Fiksi (Bagian 1)

Minggu lalu aku membuat catatan tentang menciptakan karakter. Minggu ini, aku ingin lebih spesifik sedikit, yaitu catatan tentang menciptakan karakter perempuan di dalam fiksi fantasi. Mungkin ada pertanyaan, kenapa harus spesial ngebahas karakter perempuan? Bukannya sama aja, karakter bagus ya bagus, jelek ya jelek, nggak peduli jenis kelaminnya? 

Benar sih. Untuk membuat karakter perempuan yang bagus, pedoman dasarnya sama saja dengan pedoman dasar menciptakan karakter yang bagus. Make her believable. Ciptakan tensi internal karakter yang membuat dia menarik.

Namun, ini baru pedoman dasar. Satu-dua pedoman tambahan  tentang bagaimana menjadikannya lebih "perempuan" mungkin bisa membantu agar karakter itu lebih menggigit. (Vampir kali?)
   

Selasa, 06 April 2010

How To Train Your Hero ~ Aturan Umum Penciptaan Tokoh

Catatan minggu ini akan kumulai dengan sebuah kabar yang menggembirakan (buat aku sendiri, tentunya). I Racconti di Cielo d'Euravia sudah mencapai Bab 23, 95.617 kata. Menurut kerangka yang sudah kususun, cerita ini akan tuntas di sekitar Bab 30. Itu berarti, kalau dihitung pakai rata-rata bab, ceritaku bisa tamat di 124.717 kata.

Yah, lumayan sesuai target sih. Tapi kita kan gag tau yang namanya gejolak inspirasi. Yang pasti, aku berharap kalaupun lewat dari kisaran 120.000 kata, bablasnya ga kejauhan. Toh masih ada beberapa bab yang bisa diedit. Dan kalau masih lewat jauh juga, moga-moga karyaku bisa menjadi cerita yang memberi kepuasan kepada pembaca sepadan dengan panjangnya.
  
Sesuai janjiku pada beberapa teman, minggu ini aku akan merangkum hasil-hasil diskusi dan celetukan iseng kami mengenai penokohan. Awalnya aku berniat ngeriset untuk menentukan kriteria apa saja yang membuat suatu tokoh cerita itu menjengkelkan. Namun, celetukan Adrian, seorang teman di thread Fiksi Fantasi Dalam Negeri Goodreads Indonesia malah membuatku secara nggak sengaja menemukan satu aturan umum yang bisa jadi pedoman untuk membuat karakter yang tidak menjengkelkan.

Apa aturan umum itu? Make your character believable.
  

Selasa, 30 Maret 2010

Pesan Sponsor ~ Introducing MOVIE and its Phatwas

Para pengunjung, pemampir, dan pemirsa blog ini, pernahkan anda berpikir, siapa yang sebenernya ngasih dukungan ke pemilik blog ini sehingga dia bisa terus menulis? Aku manusia, walau mungkin punya keturunan darah alien dari Planet Sinisotoy. Terlepas dari kemanusiaan atau kealienanku, aku butuh makan. Dan untuk mendapat duit makan itu aku punya sponsor.
 
Selama ini, para sponsor itu bersembunyi di kegelapan, di sudut-sudut paling remang-remang maupun *ehem*remang-remang*ehem* dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mereka adalah sekawanan prajurit suci yang tergabung dalam MOVIE, atau Majelees Oelama Veekseefantaseeyah Indon Eesa.
  

Selasa, 23 Maret 2010

Indah dan Muntah ~ Penciptaan Prosa Puitis Plus Contoh

Sebenernya aku pengen nulis tentang karakter. Namun, sampai agak lama aku belum juga mendapat gagasan tentang bagaimana sebaiknya topik itu dipersembahkan. Jadi, minggu ini adalah catatan singkatku tentang prosa pretensius.

Kita banyak kali mendengar pujian atau cercaan terhadap "Gaya Penulisan Puitis." Yang memuji bilang, gaya ini sangat indah. Yang mencerca bilang gaya ini bikin muntah. Lalu bagaimana jika anda ingin menulis "puitis", tapi ga mau bikin orang muntah?
  

Selasa, 16 Maret 2010

Antara Aku dan Dia ~ Memilih Point of View dan Teknik-Teknik Berselingkuh

Point of View, atawa Bahasa Belandanya adalaha Suduta Pandanga, adalah salah satu hal yang perlu kita tentukan saat mulai menulis fiksi fantasi. Atau cerita apapun, deh. Memilih Point of View ini menurutku kayak milih suami atau istri, minimal pacar. Sekali milih, you're stuck with it till the end of the story. Dan seperti halnya berselingkuh, sekali kita sudah memilih satu tapi mencoba-coba pindah ke lain hati, you carry the risk of being screwed, big-time. 

Perhatikan bahwa aku bilang, you carry the risk. Perselingkuhan sudut pandang memiliki resiko, tapi bukannya pasti menghancurkan cerita anda. Seperti semua perselingkuhan, memadu sudut pandang memerlukan teknik dan akal-akal (minyak) bulus.

Selasa, 09 Maret 2010

Ayat-ayat Tinta ~ Mimbar Agama dan Agami di dalam Novel

Minggu lalu aku membuat catatan untuk diriku sendiri tentang Show, Don't Tell. Minggu ini aku mengunjungi suatu tempat yang mendorongku untuk membuat catatan pribadi lagi. Kali ini tentang bagaimana aku memandang unsur agama, baik secara pribadi maupun di dalam sebuah karya.

Untuk urusan satu ini, barangkali opiniku jadi rada-rada meleng. Tapi tetap saja aku pengen menuliskannya. Tidak tanpa bermaksud ngenye' ke siapapun, kuakui. Namun, kalau memang ada yang merasa perlu klarifikasi atau mau memberikan pendapat dan bantahan, silakan. Tombol komentar belum kuhilangkan.

Selasa, 02 Maret 2010

Show, Don't Tell ~ The Biggest Bullshit Ever Told?

Minggu lalu, aku mencoba mengambil langkah pertama untuk menjadi seorang penulis fiksi fantasi dengan menampilkan hasil editan terakhir dari bab 1 ceritaku. Sesuai harapan, berbagai kritik, saran, dan dukungan muncul dari teman-teman dan kenalanku.

Aku menilai usaha awalku ini cukup sukses karena aku mendapat saran dan gagasan untuk memperbaiki hal-hal yang entah luput dari perhatianku (tempo deskripsi), atau tampak jelas tapi belum kuketahui solusinya (kalimat pembuka). Aku juga mendapat pujian di titik yang kuharapkan. (Deskripsi yang pada dasarnya sudah oke, dan bangunan dunia dengan teknologi, arsitektur, dan religi lengkap dan hidup dalam 10 halaman A4, 1,5 spasi! Woo~hoo~!)
 

Selasa, 23 Februari 2010

Sail Away ~ Mari Kita Berangkat

Setelah tiga minggu sebelumnya sibuk mencuri ayam, resep, dan cabe untuk bekal perjalanan, minggu ini  aku ingin mengambil langkah pertama. Sejak Mei 2009 aku telah mengerjakan sebuah naskah fiksi fantasi yang sampai bab 18 kusebut "Babad Euravia". Sebutan ini  bisa dikata dihadiahkan oleh seorang rekan di Pulau Penulis ketika  yang bersangkutan mendengar draftku belum memiliki judul.

Dari judul ini aku akhirnya membuat working title resminya, I Racconti di Cielo d'Euravia, atau Kisah-Kisah Langit Euravia. Sekarang naskah ini sudah mencapai  sepertiga bagian terakhir, Bab 21, 76.212  kata, (belum diedit), dan kuharapkan selesai pada bab 30-sekian. Sebetulnya naskah ini kukerjakan sebagai latihan menulis. Namun,  karena rekan-rekanku berpendapat ide ini cukup menarik, akhirnya naskah ini kuteruskan dengan harapan bisa diterbitkan suatu saat nanti.

Rabu, 17 Februari 2010

Cabe User Manual ~ Bagaimana Menggunakan Kritik

Kita semua sering mendengar di berbagai forum dan komunitas penulis setengah mateng bahwa kritik itu baik bagi karya anda. Pertama-tama, biar kutegaskan bahwa ini benar. Lalu kenapa kita kayaknya mau ngomongin ini panjang lebar? Karena, sejenak melanjutkan simile kuliner dari posting sebelumnya, kritik itu bak cabe. Kiri-kanan semua orang ngomong betapa menyehatkannya cabe dengan properti antibiotik dan kandungan capsaicin dan vitamin C-nya. Dan pada satu titik kita barangkali pernah ikut berkampanye menggalakkan diri sendiri maupun orang lain untuk menjadi tahan kritik.

Dus, kredo kita berkenaan dengan kritik adalah, "Pedas tapi Sehat."

Selasa, 09 Februari 2010

Cordon Bleu Laundering ~ Kebijaksanaan Para Maling Ayam

Terkait dengan  posting sebelumnya, bagaimana kita mencari ide? Nggak susah-susah amat kok. Salah satu diantara proses 'dapat ide' ini bahkan begitu seringnya terjadi pada para penulis 1/2 mateng macam aku. Bayangkan keadaan berikut: anda baru saja selesai membaca sebuah buku atau menonton film atau main game yang kereeeeeeeen abizz. Dan saking kerennya, anda langsung bernapsu untuk menulis cerita yang sedikit banyak terpengaruh oleh media yang baru saja anda lihat.

Merasa pernah mengalami ini? Tentu saja. Aku juga pernah. Sering lagi. Let's face it, pada satu titik,  para penulis 1/2 mateng sebetulnya sama kotor dengan maling ayam.

Selasa, 02 Februari 2010

Beginner's Luck ~ Apa itu Fiksi Fantasi, dan Bagaimana Memulai?

Karya yang bagaimanakah yang bisa disebut fiksi fantasi?

Ini pertanyaan yang sumpeh-asli-uber-gak penting untuk seorang penulis pemula. Kenapa? Kalau kita ingin menulis buku, hal pertama yang kita pikirkan pastilah bukan apakah ini fiksi fantasi atau bukan, tapi apa yang ingin kita tulis. Cerita apa yang ingin kita sampaikan? Tokoh macam apa yang ingin kita tampilkan? Elemen apa saja yang akan muncul di cerita? Sihir? Pahlawan berpedang? Cewek yang jago menyembuhkan? Ramalan? Petualangan? Jin? Kuntilanak? Vampir ganteng emo yang barangkali rip-off Edward Cullen versi wet dream kita sendiri?