Selasa, 23 Februari 2010

Sail Away ~ Mari Kita Berangkat

Setelah tiga minggu sebelumnya sibuk mencuri ayam, resep, dan cabe untuk bekal perjalanan, minggu ini  aku ingin mengambil langkah pertama. Sejak Mei 2009 aku telah mengerjakan sebuah naskah fiksi fantasi yang sampai bab 18 kusebut "Babad Euravia". Sebutan ini  bisa dikata dihadiahkan oleh seorang rekan di Pulau Penulis ketika  yang bersangkutan mendengar draftku belum memiliki judul.

Dari judul ini aku akhirnya membuat working title resminya, I Racconti di Cielo d'Euravia, atau Kisah-Kisah Langit Euravia. Sekarang naskah ini sudah mencapai  sepertiga bagian terakhir, Bab 21, 76.212  kata, (belum diedit), dan kuharapkan selesai pada bab 30-sekian. Sebetulnya naskah ini kukerjakan sebagai latihan menulis. Namun,  karena rekan-rekanku berpendapat ide ini cukup menarik, akhirnya naskah ini kuteruskan dengan harapan bisa diterbitkan suatu saat nanti.

Rabu, 17 Februari 2010

Cabe User Manual ~ Bagaimana Menggunakan Kritik

Kita semua sering mendengar di berbagai forum dan komunitas penulis setengah mateng bahwa kritik itu baik bagi karya anda. Pertama-tama, biar kutegaskan bahwa ini benar. Lalu kenapa kita kayaknya mau ngomongin ini panjang lebar? Karena, sejenak melanjutkan simile kuliner dari posting sebelumnya, kritik itu bak cabe. Kiri-kanan semua orang ngomong betapa menyehatkannya cabe dengan properti antibiotik dan kandungan capsaicin dan vitamin C-nya. Dan pada satu titik kita barangkali pernah ikut berkampanye menggalakkan diri sendiri maupun orang lain untuk menjadi tahan kritik.

Dus, kredo kita berkenaan dengan kritik adalah, "Pedas tapi Sehat."

Selasa, 09 Februari 2010

Cordon Bleu Laundering ~ Kebijaksanaan Para Maling Ayam

Terkait dengan  posting sebelumnya, bagaimana kita mencari ide? Nggak susah-susah amat kok. Salah satu diantara proses 'dapat ide' ini bahkan begitu seringnya terjadi pada para penulis 1/2 mateng macam aku. Bayangkan keadaan berikut: anda baru saja selesai membaca sebuah buku atau menonton film atau main game yang kereeeeeeeen abizz. Dan saking kerennya, anda langsung bernapsu untuk menulis cerita yang sedikit banyak terpengaruh oleh media yang baru saja anda lihat.

Merasa pernah mengalami ini? Tentu saja. Aku juga pernah. Sering lagi. Let's face it, pada satu titik,  para penulis 1/2 mateng sebetulnya sama kotor dengan maling ayam.

Selasa, 02 Februari 2010

Beginner's Luck ~ Apa itu Fiksi Fantasi, dan Bagaimana Memulai?

Karya yang bagaimanakah yang bisa disebut fiksi fantasi?

Ini pertanyaan yang sumpeh-asli-uber-gak penting untuk seorang penulis pemula. Kenapa? Kalau kita ingin menulis buku, hal pertama yang kita pikirkan pastilah bukan apakah ini fiksi fantasi atau bukan, tapi apa yang ingin kita tulis. Cerita apa yang ingin kita sampaikan? Tokoh macam apa yang ingin kita tampilkan? Elemen apa saja yang akan muncul di cerita? Sihir? Pahlawan berpedang? Cewek yang jago menyembuhkan? Ramalan? Petualangan? Jin? Kuntilanak? Vampir ganteng emo yang barangkali rip-off Edward Cullen versi wet dream kita sendiri?