Ahh, ya. Akhirnya hari Sabtu ke Hamamatsu. Sampai saat-saat terakhirpun aku masih sibuk. Nggak banyak yang bisa kutulis untuk entry kali ini, selain pemikiran awalku tentang novel fantasi lokal yang kini lagi kupegang. Judulnya: Icylandar: The Elf's Kingdom karya Dionvy.
Hmm... nama pengarangnya sounds a bit like Beyoncé. Hahahaha.
Bagaimana ceritanya aku bisa megang benda ini? Gara-garanya ada seseorang di Goodreads yang menyebut-nyebut soal novel ini. Walau awalnya dia nggak nyebut Icylandar sih. Dia nyebut Toylandar/Joylandar. Dan untungnya ada orang baik di bawahnya yang bersedia meluruskan kalau itu bacanya Icylandar. Dan ada orang lain lagi yang juga baik hati langsung menaruh link blognya di posting setelah itu. Jadilah kudatangi blog yang bersangkutan, dan kulihat-lihat.
Kesan pertamaku: "Buset tebelnya. Berapa duit tuh?"
Tapi kebetulan saja aku mau melakukan perjalanan jauh dalam waktu dekat, maka pergilah aku ke toko buku dengan niat mencari bacaan untuk menemaniku duduk di kursi Airbus yang nyiksa leher dan punggung. Nggak disangka, nggak dinyana, aku ngelihat novel itu duduk manis dengan harga Rp 88.000 rupiah. Heh? Aku kira harganya di atas Rp 100.000 rupiah. Maka jadilah aku membeli satu.
Pulang-pulang aku langsung mengadakan tes dalam rangka iseng tingkat rendah. Aku ngintip adikku yang lagi sibuk main game online. Ternyata dia lagi nggak farming, jadi aku duduk di sebelahnya dan ngasi liat cover buku itu . Aku tanya, ke dia dengan muka dibego-begoin, "Dek, dek, ini judulnya apa yah?"
Adikku berkerut kening, menggaruk cukuran cepaknya yang masih fresh, dan menjawab, "Toylandar, bukan?"
Cekakakkakakakaka~kkk!!!
Oke. Dah dapat satu peluru untuk ditembakkan ke covernya yang bagus itu. Dan kalau aku bilang bagus, maksudku adalah, serius bagus gila. Siapapun ilustratornya, aku sudah menyiapkan pujian wajib untuk repiu Icylandar yang akan tayang di Fikfanindo nanti.
Begitu aku ngebuka buku ini, ada banyak sekali hal yang membuatku kagum. Kertasnya bagus (banget), ilustrasinya oke punya, layout-nya enak banget. Rapi jali dan nyaman di mata. Sekalipun penulis suka bikin paragraf yang panjangnya 1 halaman lebih, kenyamanan membacaku sama sekali nggak terganggu.
Ceritanya sendiri? Aku bisa bilang, menarik, dalam arti baik maupun dalam arti yang nggak terlalu baik. Yang baik adalah karena memang buku ini menarik, untuk alasan-alasan yang nantinya akan kuuraikan di repiu Icylandar di Fikfanindo. Sedang dalam arti kurang baik? Harrypotterism, seperti yang kujelaskan disini.
Tapi tentunya ini baru pre-piu, belum repiu. Komen sotoy akhir menunggu kepulanganku dari Hamamatsu. Sementara menunggu itu, kupersilakan para pemampir untuk membeli/meminjam buku ini dan membacanya. Untuk pengarangnya, silakan menaruh pesan apakah berkenan karyanya kurepiu di Fikfanindo. Baca-baca repiu di sana aja dulu Jeng, kali aja nggak sesuai dengan selera...
Luz Balthasaar
17 komentar:
Vote for review di fikfanindo!
Btw, itu buku illustrated novel bukan? Rasanya kemaren sempet denger ada yang nyebut-nyebut.
Nggak. Bukan illustrated novel. Kayak Harpot aja. Tiap kali bab baru, ada ilustrasi di bawah judulnya.
Dan ilustrasinya bagus. Aku bisa lihat saingan buat IFS Studio, meski aliran ilustrasinya beda.
Setuju, kualitas kemasannya verrry goood. Gue terutama suka dengan ilustrasi dalam yang terasa professional.
Ilustrasi cover kuanggap so-so, jelek ngak, cuma aku kurang puas dengan gambar elf dan unicornnya (posisi sayapnya gak ergonomis). Tapi kastilnya sangat menggugah, tampaknya stands out dari surrounding landscape.
Tulisan Icylandar, memang kurang jelas, ya?
Tapi isinya,... sorry Luz, apapun reviewmu nanti, aku terpaksa bilang bahwa beberapa halaman pertama gue langsung put-off. Kenapanya, gue tulis di goodreads deh entar.
Di Goodreads belom ada yang ngeadd Om. Sini aja ga papa. Sekalian mungkin buat ngasih balance ke repiuku.
Kutebak masalahnya paragraf deskripsi yang banyak itu ya? Atau tema-nya yang girly? (Yang terakhir itu nggak bisa disalahkan, tapi. We cannot blame someone for being girly just as we cannot blame someone for being macho.)
Pasalnya, kalau lihat dialog lumayan. Kalau lihat editing, bagus. Naming... uh, nggak. Problemku dengan buku ini sejauh yang kubaca cuma banyak Harrypotterism, satu Eragonism, dan beberapa plothole.
Barusan ngelihat reply pengarangnya di blog YBS, kayaknya nggak keberatan tuh direpiu. Yaaaay!!
Okeh, opisial yah, Icylandar aku yang teken.
Om, Keluarin Biru Indigo tuh ^^
Ho ho ho. Kayaknya bakal seru nih :D Ditunggu reviewnya, mba ^^
Adrian
@Dewi: Kalo yg illustrated novel itu Ther Melian, coming soon kalo itu mah. :D :D
Hehe.
@mba luz : lagi dicari novelnya.. tadi udah liat kovernya sih.. emank top kok.. ^^ hehe..
ehm, ehm.. bicara soal repiu.. gimana nih kabar valharald? udah ditunggu-tunggu lho..
@mas pur : *ikut berseru* biru indigonya massss...!! hehe.. ^^
udah lama ni blognya gak diisi..
Beyonce? Bukannya Poison Ivy he he...
Menarik...
Menunggu ulasan soal Harrypotterism dan Eragonism pada buku ini yang justru bawa_bawa nama elf. Apakah kedua "isme" tersebut gerangan?
Menunggu.
Zenas
@Vina, Udah diisi tuh. Valharald duluan yah!
@Zenas: Sure. Tunggu aja pembahasannya. Aku baru pulang nih dari Hamamatsu. Interesting place. aku mau nulis soal itu juga ah... terutama soal driver-ku, Seishiro-san yang setan jalanan abisss XD XD XD XD
Pantes namanya Seishiro, wkwkwkw...
Kalo si driver bernama Seishiro itu nama keluarganya Sakurazuka ... gawat jg tuh ...
Kalo ngebahasin Hamamatsu, include foto juga. :D Jika ada.
Hehe.
Namanya bukan Seishiro Sakurazuka. Ada sih nama belakangnya, tapi aku nggak akan bilang. Aku cuma bilang nama depannya saja.
Pasalnya di belakang kemudi, dia setannya sama dengan Seishiro Sakurazuka. Masa nancep 100 km/jam di jalan dalam kota... @_@ Mana kalau belok ngalah2in supir Metromini lagi...
Padahal kalau lagi biasa-biasa aja, mukanya alim-alim manis gitu, wkwkwkw
Di film Tokyo Drift, ada adegan polisi ngga mau sia-sia ngejar mobil ngebut yg powernya ngalahin mobil polisi yg standar pabrikan, bener ngga? Ato itu karangan Hollywood doank...
Zenas
@Zenas, Nggak tahu deh. Tapi memang kayaknya polisi bisa aja berhenti ngikutin, meskipun mobilnya bukan mobil cepat.
Kmrn tu aku naik Toyota Granvia yang gede kayak Alphard. Mestinya itu bukan mobil model2 Tokyo Drift, kan?
Tp kayaknya klo Seishiro-san tekniknya pas dia berasa diikutin, ntar mobilna dilambatin. Kalau dah ga ada polisi, tancap lagi... XD
Hagh, daripada Seishiro apa gak lbh aliman mukanya Subaru Sumeragi? *ngelantur kemana2*
Ahem. Biasanya mobil yg dipake buat balapan macam di Tokyo Drift itu mesin "spesial" yg bukan bawaan pabrikan mobil yg digunakan. Polisi kan kali jg mikir ngapain mereka ngemodif mobil sampe ada NOS ato sampe mesinnya sekian HP, makanya kalah lah ama yg maniak modif buat balapan.
Hehe.
saya sudah baca kak novelnya. benar-benar menarik, walaupun menurut saya jalan ceritanya agak kurang, tapi karakter-karakternya cukup oke.
Sebetulnya, aku juga dah selesai baca icylandar. Tapi sayang aku lom sepmat2 bikin repiu karena kondisi badan nggak memungkinkan.
Moga2 minggu pertama Februari aku dah selesai bikin repiu dan nyetor ke Blog sebelah. Tayangnya kapan, jelas nunggu yang punya blog.
Apa yang kamu omongin aku setuju. Icy lumayan oke di karakter2, juga kerapihan pengerjaan bukunya.
Icylandar secara umum akan kusebut sebagai novel 'sayang', as in, Sayangggg banget aku dah baca Harpot duluan.
Posting Komentar