Jumat, 06 Februari 2015

Manly It's Maybelline ~ Mengapa Kita Berdandan

Bacaan kecil pagi ini, sebelum saia mengulas satu buku lagi.

Barusan baca posting di suatu tempat yang bilang, "Ih, cewek dandan itu centil banget. Doyan godain cowok. Munafik. Nutup keburukan muka! Gak banget deh! Mendingan mereka yang gak pake make up dah cantik. Natural!"

Kok kocak ya . . .

Pertama, yang namanya "natural beauty" dalam arti sama sekali gak kesentuh kosmetik/sotosop itu ga ada. Maaf menghancurkan romansa anda tentang natural beauty, tapi itu mitos. 


Yes, it's as mythical as Thranduil here.

Mereka yang lahir cantik pun harus pake pelembab setiap hari kalau ga mau kulit kering, atau sedikitnya make sabun yang beres buat mandi. Yang bukan world-class beauty barangkali perlu bedak dan lipgloss. Dan semua itu adalah kosmetik. So yeah.


(Saia nggak akan ngomong apa-apa soal sotosop. Lihat ini sahaja.)

Kedua, cewek dandan itu tujuan utamanya bukan buat godain cowok (atau cewek). Kalau anda lihat sejarah, prajurit Sparta kalau mau berangkat perang pasti nata-nata rambut dulu. Orang Viking mandi sedikitnya seminggu sekali. (Ini termasuk "sering" untuk masa itu.) Orang Pict make warpaint. Sama dengan Native American. 

Dengan kata lain, mereka berdandan, sudara-sudari. 

Buat apa? Buat menggoda cowok/cewek/kambing? 

Nope

Mereka dandan karena mereka tahu kesan pertama itu penting. Kalau dandanan anda pas untuk situasi (dalam hal ini perang,) mereka akan tahu anda serius. Kalau mereka tahu anda serius, anda akan mengintimidasi lawan, nurunin morale mereka sekaligus naikin morale pasukan anda, bahkan sebelum pukul-pukulan dimulai. 

Sekarang coba bayangkan anda seorang jenderal. Anda muncul untuk perang dengan muka bantal dan bekas iler di muka. Ngelihat anda nggak niat gitu, gimana morale pasukan anda? Apa mereka nggak mikir, "Ih si jenderal gak serius. Dia aja gak serius kenapa kita harus serius? Desersiiiiii!" 

Jadi kecuali Formasi Muka Bantal dan Iler Dewa adalah taktik distraksi yang dirancang Zhuge Liang, berdandanlah sebelum perang. 

Tapi sekarang adalah masa-masa yang relatif damai. Jadi kalau dandan itu buat perang, kenapa cewek (dan cowok) harus dandan? Sederhana. Dandan itu, selain alat perang, adalah alat diplomasi; dan diplomasi hanyalah perang dalam bentuk lain. 

Yep. Saia suka diketawain kalau saia bilang, "diplomasi dulu, perang belakangan." Buat mereka yang merasa manly dan ngerti perang, diplomasi itu lembek. tapi buat saia, mereka ketuker antara 'Murica dan manly

Dan jangan lupa, gentlemanly itu bagian dari manly.

Diplomasi adalah perang data. Diplomasi itu perang argumen dan perang taktik. Sun Tzu bilang, "The supreme art of war is to subdue the enemy without fighting.” Churchill bilang, “Diplomacy is the art of telling people to go to hell in such a way that they ask for directions.” Roosevelt bilang, “Speak softly and carry a big stick; you will go far.” 

Saia bukan penganut paradigma realisme dalam ilmu hubungan internasional. Tapi demi Cthulhu, betapa saia setuju sama mereka. Kutipan dari Roosevelt terutama. Speak softly, and carry a big stick. Bicara baik-baik, tapi tunjukkan kalau anda juga punya kekuatan. 

Bagaimana cara menunjukkannya? Kalau anda gak subtil, ikuti nasihat Jim Butcher. “You're in America now. Our idea of diplomacy is showing up with a gun in one hand and a sandwich in the other and asking which you'd prefer.”

Nah, lihat? Bahkan orang Amerika yang paling gede potensi 'Murica-nya pun punya taktik diplomasi.

Tapi kalau anda smooth operator seperti James Bond, tentu caranya lain. Beli jas. Cukur yang rapi. Beli blaser. Pakai parfum. Lalu duduklah di meja perundingan dan bilang, "Anda bisa terima tawaran saia, atau anda rugi." Mereka akan melihat kelas anda, dan tahu anda serius.

Dengan kata lain, dandanan yang pantas adalah salah satu big stick yang bisa anda bawa. Ya, itu bukan big stick seperti artileri orbital, tapi pandanglah dandanan itu seperti senjata kecil. Combat knife. Lockpick. Pistol Derringer. Atau swiss army knife. Penampilan yang pas dengan situasi akan memberi anda morale dan opening untuk menyampaikan seluruh data dan argumen anda.

"Tapi tapi tapi kan nggak semua orang adalah diplomat?"

Kata siapa?

Anda, saia, kita semua diplomat. Kita semua harus bernegosiasi dalam kehidupan sehari-hari. Kita semua harus menghadapi klien. Atasan. Guru. Panel wawancara. Ada alasannya anda disuruh berpakaian rapi kalau masuk ruang dosen / wawancara. Bukan, bagian kemahasiswaan / kepegawaian perusahaan tidak sedang memainkan kartu elitis. Mereka justru membantu anda dengan kasih saran itu. Kaus bagus, kemeja rapi, dan sepatu mengkilat adalah warpaint anda dalam bernegosiasi. 

Ya, ada orang yang bisa menang perang tanpa warpaint. Ada orang yang bisa dianggap serius meski dia bergaya gembel. Tapi orang-orang ini biasanya punya reputasi yang mereka bangun selama bertahun-tahun, dan kemampuan mereka teruji waktu. Ketika mereka semua baru mulai berkarir, mungkin mereka juga memakai warpaint

Intinya, kalau kita baru anak kemarin sore, jangan samakan diri kita dengan Empu Gandalf. Jangan juga menilai buruk orang yang dandan tanpa tahu kenapa mereka dandan. Mungkin sekali, mereka lebih memahami taktik perang--dan lebih manly--daripada anda.  





Luz Balthasaar
Manly she's born with it. Manly it's Maybelline.

5 komentar:

Mizuki-Arjuneko mengatakan...

Sugeee XD

Jadi kalau aku diledek karena dandan, aku musti bilang, ini bukan make-up! Ini war paint! XD


Iya, kalau sekelas Bob Sadino baru bisa celana pendek, baju safari, dan sandal kemana-mana XD

Tapi ada juga yg ga dandan buat strategi kan? XD Jed di Deltora Quest nyamar jadi gembel dan pengemis biar ga dicurigai prajurit Shadow Lord kalau dia itu mata-mata yang lagi nguping XD

*atau ini termasuk "dandan" juga? XD

Luz Balthasaar mengatakan...

Yes ladies (and gentlemen), put on your warpaint and be FABULOUS.

ga dandan buat strategi itu masuk ke Taktik Muka Bantal yang saia sebut. Dan ya, in a sense, itu juga termasuk dandan. Well said!

Anonim mengatakan...

Kedua, cewek dandan itu tujuan utamanya bukan buat godain cowok (atau cewek).
>>>
Ini mah jeritan hati saya banget tiap kali dibilang, "Ciee dandan. Mau godain si X/Y/Z"

Orz.



(Owlie)

Luz Balthasaar mengatakan...

@Bu Dok:

"Ciee dandan. Mau godain si X/Y/Z"

"Ah nggaklah Jeng/Bang. Emang saia cewek apaan? Saia maunya godain suami/istri/pacar dikau kok."

kokosdera mengatakan...

wah, terlambat saya baca artikel Manly It's Maybelline ini.

Semoga saya cukup berdandan sebelum bertemu dengan seorang ibu pejabat minggu lalu.

Modal dandan saya hanya mandi 30 menit sebelum bertemu muka. Semoga berkenan di hati sang ibu pejabat.