Selasa, 30 Maret 2010

Pesan Sponsor ~ Introducing MOVIE and its Phatwas

Para pengunjung, pemampir, dan pemirsa blog ini, pernahkan anda berpikir, siapa yang sebenernya ngasih dukungan ke pemilik blog ini sehingga dia bisa terus menulis? Aku manusia, walau mungkin punya keturunan darah alien dari Planet Sinisotoy. Terlepas dari kemanusiaan atau kealienanku, aku butuh makan. Dan untuk mendapat duit makan itu aku punya sponsor.
 
Selama ini, para sponsor itu bersembunyi di kegelapan, di sudut-sudut paling remang-remang maupun *ehem*remang-remang*ehem* dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mereka adalah sekawanan prajurit suci yang tergabung dalam MOVIE, atau Majelees Oelama Veekseefantaseeyah Indon Eesa.
  
 
Organisasi ini  sebetulnya didirikan pada Jaman Belanda (makanya namanya kayak gitu) dan sempat menjadi andalan Indonesia dalam memberantas pengaruh para superhero asing yang didedengkoti oleh Meneer Daendelsman. Namun, setelah Kemerdekaan, jasa para anggota MOVIE dilupakan. Mereka malah dibekukan di laboratorium percobaan cryosleep oleh Ir. Suka Nano-Nano, yang melabeli MOVIE sebagai organisasi terlarang.

Hampir tujuh puluh tahun kemudian, para anggota MOVIE bangun dari tidur beku mereka karena pemanasan global. Kaget melihat keadaan Indonesia yang sudah demikian hancur karena pengaruh asing yang dahulu mereka perangi, mereka sekali lagi mengangkat senjata  untuk membebaskan Indonesia. Berdasarkan riset dan penyelidikan intensif, mereka menentukan sosok pemimpin penjajah baru yang mereka sebut Meneer Harree Porteer. Sang Meneer adalah orang yang bertanggungjawab atas pandemi Demam Harree Porteer, yang mengakibatkan para penulis Indonesia juga ingin nyoba-nyoba nulis fiksi fantasi.  Mereka mulai mengibarkan panji-panji perang suci untuk mencegah penulis-penulis fiksi fantasi Indonesia menciptakan kisah fantasi yang bagus. Itu sebabnya sampai kini hanya ada segelintir fiksi fantasi Indonesia yang bisa disebut bagus.
 
Mengapa mereka tidak ingin kita menciptakan fiksi fantasi yang bagus? Sekali aku menanyakan ini pada dedengkot mereka, Ka Ha Abugosok Berair. Jujur saja aku heran. Kalau mereka tidak suka fiksi fantasi yang bagus, mengapa mereka ngesponsorin aku?
 
Dan jawabannya adalah, "Kami sponsori kau karena kau rajin sekali menyinisi dan menjelek-jelekkan  veekseefantasee Indon Eesa! Itu adalah perbuatan mulia yang sepatutnya diganjar dengan Syurrrrga, sebuah tempat dimana setelah kau mati nanti kau akan dikelilingi oleh 72 cowok sekseh yang syur-syurrrr! Semua fiksi fantasi adalah karya Bang Syaiton, produk negara Mereka Sarekat yang laknat, propaganda aliran sesat, konspirasi Kaum YangUdik bejat, agar anda menjadi pemuja pantat Dewi Perseek dan Dewi Meeyabee!"
 
SWT dah.  
 
Oh well. Kayaknya orang-orang ini masih belum ngerti juga tujuanku menulis repiu di blog si Om dan membuat blog ini. Jadi marilah kita ga usah protes dan ga usah ngasih tahu niatku ke mereka. As long as the money keeps on coming, ignorance is bliss.
  
Nah, mengingat mereka adalah para donatur blog ini, aku memohon pengertian jika dari waktu ke waktu mereka ngedrop pesan sponsor dalam bentuk phatwa-phatwa yang bikin mata sepet. (Mereka nyebutnya "phatwa" karena si ketua kayaknya penggemar Too Phat.) Namun--jika ini bisa sedikit menghibur--MOVIE sangat mendukung aspirasi anda untuk membuat usulan phatwa. Cukup klik tombol komentar di posting MOVIE terbaru, dan tambahkan usulan phatwa anda. MOVIE akan menimbang kelayakannya untuk diresmikan sebagai phatwa di posting MOVIE edisi berikutnya.
 
Oleh karena daripada itu, please welcome Surat Phatwa mereka yang pertama. Ingat, sumbangkan usulan phatwa anda, dan menangi kesempatan untuk masuk Syurrrrga. Bagi yang bukan kaum hawa heteroseksual seperti aku, jangan bimbang unntuk berpartisipasi. Syurrrrga mengakomodasi segala orientasi seksual, at least menurut kitab suci MOVIE!
 
Bacalah, dan silakan beri usul. Thanks untuk Rie-chan (Yican) yang memberi usulan tentang apa yang harus kulakukan terhadap phatwa-phatwa ini. Keep the bright ideas coming!



***

Phatwa Majelees Oelama Veekseefantaseeyah Indon Eesa
Nomor 1 Tahoen 2010
Tentang
Perkara Oemoem yang Haroes Wajeeb Koedoe ada 
di dalam Veekseefantasee Indon Eesa

Dengan Rahmat, Abang Toekang Soetoe Betawee 
yang Mangkal di Depen Roemah,
Ketoea Majelees,


Menimbang:
Bahwa agar soepaya veekseefantasee tiada liar, dan mengenal batas dalam ekspresinya di tengah tatasoesila Masyarakat Bermoraal,


Mengingat:
Hoekeom-hoekoem Syurrrrga yang tiada diindahkan oleh Mereka Sarekat, kaum YangUdik, Dewi Perseek dan Dewi Meeyabee,


MEMUTUSKAN:


Menetapkan: PHATWA KETOEA MAJELEES OELAMA VEEKSEEFANTASEEYAH INDON EESA TENTANG PERKARA OEMOEM YANG HAROES WAJEEB KOEDOE ADA DI DALAM  VEEKSEEFANTASEE INDON EESA



Pasal 1
Di dalam suatu karya veekseefantasee haroes selaloe ada perang. Ga pedulee seremeh apapoen alasan perang itoe. Maoe alasannya reboetan cewe, reboetan cowo, disoeroeh oleh soeara-soeara ga jelas di dalam mimpee, atawa menjarah suplay kondom tetangga, pokoeknya semoea persoalan haroes diselesaikan dengan perang, perang, perang!


Pasal 2
Kalau toekoeh oetama dikaseeh toegas sama figoer otoreetaas, baik bentuk figoer itu berupa TukHan, Dewa19, Dewi-Dewi (Kecuali Dewi Perseek atau Dewi Meeyabee), Petapa Saktee, Penasehat Andal, Mantri Suntik, whatever, maka tokoh oetama tidak perloe tanya-tanya alasannya. Figoer otoreetaas dimaksoed pun tiada perloe memberee alasan selaen "Kamu beesa, saya percaya pada kamoe," atau "Kamoe pastee beesa karena kamoe adalah Yang Terpeeleh." Jawaban terseboet tetap harus diberikan sekaleepoen toekoeh oetama kelihatannya kurang qualified getoh, karena dia masih anak-anak atawa remaja. Poekoknya, kaloe dikaseeh toegas, toekoeh oetama ga oesah tanya-tanya karena dia pasti BISA! Kalao tokoehnya tanya-tanya tar ceritanya ga jalan-jalan, lagee!


Pasal 3
Toekoeh-toekoeh sampeengan teedak perloe punya aspeerasee maopoen toejoean hidoep selaeen membantoe toekoeh oetama. Kalaoe mereka poenya keloearga/teman, mereka tidak boleh pedoelie pada keloearga/teman terseboet karena toekoeh sampeengan ada hanya oentoek membantoe, mendorong, menyanjoeng, mengagoengkan dan/atawa memoeliakan toekoeh oetama dengan segala cara termasoek berkoerban nyawa.


Pasal 4
Toekoeh-toekoeh yang diseboet oleh pengarang sebagae "jenioes" haroes selalo digambarkan belajar sesoatoe skill dengan kecepatan minimal 10.000x lipat dibanding oerang-oerang biasa. Akan lebeeh afdol lagee kalaoe penggambaran itoe didampeengee dengan komentar-komentar daree toekoeh-toekoeh sampeengan semacam, "Saia teedak pernah meleehat ada orang yang belajar (insert skill here) secepat itoe!"
  

Pasal 5
Ramalan, mimpee, wangseet, rumor, desas-desus, legenda, dan semoea hal semacamnya adalah selaloe always itsumo benar. Tak perloe ada verifikasee, tak perloe ada booktee, tak perloe ada penyeledeekan. Poekoeknya itu pastee benar!
 


Ketentoean Berkelanjoetan
Phatwa inie boekanlah meroepakan list lengkap. Oleh karena daripada itoe, partisipasee anda diharapkan oentoek menambah oesoelan pasal, baik beroepa gagasan, maoepoen roemoesan pasal lengkap. Ingat, jangan ragoe-ragoe! Syurrrrga menantee anda, dan jangan takoet dicap bego karena ikoet berpartisipasee dalam memboeat parodi dan satire. Memiliki sense of humor nggak berartee anda koerang inteleek dibanding oerang-oerang yang menyembah dewa keserioesan.





Ditetapkan di Markas Rahaseea MOVIE,
Di depen gerobak Bang Rahmat, Abang Toekang Soetoe Betawee,

KETOEA MAJELEES

 ttd.

KA HA ABUGOSOK BERAIR

37 komentar:

Anonim mengatakan...

Tokoh oetama jatim piatoe, karena roemah dan/ataoe kampoeng halamannja dimusnahkan, ditambah orang toeanja diboenoeh or diperkosa tepat di depan mata tokoh oetama jang masih ketjil. Setelah dewasa, sang tokoh loear biasa merana hidoepnja oentoek menimboelkan belas kasihan.

*nulis bahasa kayak gini ternyata capek, haha*

Juno Kaha mengatakan...

Gw gak akan nulis kayak gitu. Btw, gw baru tahu ada "sutu betawi". Gw tahunya "soto betawi"

Pasal 7
Kejahatan (hampir) selalu dapat dikalahkan oleh kebaikan. Protagonis biasanya didaulat sebagai orang baik, maka antagonisnya adalah seorang penjahat, dengan demikian protagonis selalu dapat mengalahkan sang antagonis.

Pasal 8
Pemeran utama biasanya jadian dengan pemeran (cukup) utama lainnya yang berlainan jenis kelamin (gw blm mendapati ada yg sesama jenis). Ini biasanya merupakan love story dalam cerita.

Hehe.

Luz Balthasaar mengatakan...

@anonim, boleh, boleh. Itu malah bisa dipecah jadi beberapa pasal, wkwkwkwk ^^

@juun, namanya aja ngasal Juun, makanya ada sutu betawee XD.

Klo pasal 7 kayaknya bukan klise juga sih. Itu general motive. Tapi ini bisa jadi klise kalau pihak yang baik di over-glorify sementara yang jahat digambarkan jahatnya, jeleknya overdosis abis. Ntar coba kita rumusin ulang...

Klo Pasal 8, hmm cinta tak-konvensional... (*sedang berusaha memasukkan exactly that dengan cara supertersembunyi :p*).

Kisah cinta tokoh utama itu juga general motive, dan bisa jadi klise kalau ceweknya adalah tipe tuan putri yang harus diselamatkan, dan co-nya itu the dashing/handsome/cool/cold prince. Atau kalau percintaan mereka diglorify abis sampai-sampai dunia selamat *hanya* karena kekuatan cinta mereka. NUUUUUUU!!!!

Danny mengatakan...

Kaya tulisan orang yang stress habis kuliah ceramah hukum.

Hehehe.

Anonim mengatakan...

*mampir lagi XD*

Dan tentoe sadja, jang terpenteeng dan teroetama, sesoeaee dengan Pasal 1 Keetab Atoeran Pendjahat Sedoeneea, deewajeebkan atas kamoe-kamoe sekaleean orang adalah :

Pasal 9
Tokoh antagonees dalam tjecreeta hanja poenja satoe toejoean : Mengoeasaee dan/ataoe Menghancoerkan Doeneea

Luz Balthasaar mengatakan...

@Dan, kegemasan saia bukan terarah hanya pada hoekoem di Indon Eesa, tapi juga pada begitu banyak Ka Ha Abugosok Berair di luar sana dan ajaran mereka. XD

@Anonim, ah, iya. Penjahat yang mengoeasaee/menghancoerkan doenia. Itu juga klise klaseek banged. Kayaknya bisa ada satu Surat Phatwa khusus untuk Penjahat, deh. XD

Anonim mengatakan...

Hihihi
Asik. Sepertinya theme dan baunya agak beda dengan "cliche"-nya Shiennyms

Ehem, mau nyumbang kesinisotoyan apa ya....?

Pasal 10, melanjutkan Juun dan anonim
Baik di dunia nyata maupun fantasi, manusia adalah makhluk sosial. Alias kalo lawan villain yang super jahat pengacau, maka ga boleh tuh sendirian (walau sebenernya bisa, seperti tertulis di pasal doea). Wajib ada temennya. Karena kalo sendirian, ga asik dan takutnya dicap autis. Lagian ini program member get member. Makin banyak downline, makin profitable.

Pasal 11 (Menindaklanjuti dari pasal 10)
Kalo formasi grup yang terbentuk duet dan partnernya itu:
1. Berlawanan jenis: sangat potensial jadi love interest.
2. Sesama jenis: sangat potensial jadi babu ato "nyawa kedua" sang bogalakon.
3. Hewan: bisa jadi kendaraan gratis dan juga sahabat yang jauh lebih kental.
4. Selain kondisi di atas: SURPRISE! SURPRISE! Bisa jadi sang partner adalah musuh dalam selimut yang menyamar.

Pasal 12 (Masih menindaklanjuti pasal 10)
Kalo formasi yang terbentuk adalah trio. Wah, ini formasi favorit nih. Idenya gag jauh-jauh, dari gerobaknya Bang Tohir (soTOy sejak laHIR) si tukang sutu betawee itu lho. Maka: satu temennnya pasti entah kuat ato berani tapi agak-agak bego. Yang satu lagi pasti entah healer, magician, ato apapun yang pasti wajib punya otak. Salah satunya pasti cewek (biasanya yang pinter, karena kalo kaga diserang kaum feminist. Lagipula menyesuaikan trend masa kini yaitu cewe berkarakter kuat). Kalo cowo semua, disangka bachelor party. Kalo cewe semua, disangka groupies. Tapi teuteup, sosok penentunya: bogalakon utama.

Pasal 12 (masih juga menindaklanjuti pasal 10, hosh-hosh-hosh)
Kalo ampe grup yang terbentuk beranggota lebih dari tiga, apa boleh buat harus ada proses eliminasi. Karena terlalu banyak kepala maka terlalu banyak suara. Bikin bising bogalakon aja karena rebutan script. Maka tangan tukHan mulai bekerja. Satu demi satu di-PHK hingga akhirnya menyisakan satu teman saja. Karena sekali lagi, tukHan menciptakan segala sesuatunya berpasangan. Dan manusia adalah makhluk sosial.

Pasal 13
Bogalakon wajib mengalah dulu. Harus ditindas dulu. Harus cupu dulu. Harus amnesia dulu. Apa kek, pokoke kudu rendah hati. (Plis, ngertiin deh, bang Hero. Kalo kaga begitu, mana mungkin cerita hidup lo bisa beratus ato ribu halaman? Tapi kite-kite percaya 1000% kok, mo satu halaman kek ato semilyar halaman kek, lo pasti BISA!)

Duh, cape boz....

Salam Heinz.

Juno Kaha mengatakan...

Oooh, memberikan ide tuh pasal 12!

Pasal 14 (silakan dipilah2 lagi, toh ini brainstorming cuma buat nomorin biar org tahu progressnya)

Saat melawan final boss, satu persatu party member pemeran utama berkata, "Kau pergilah dulu! Aku akan tinggal di sini dan menahan mereka!" dan pemeran utama berkata "Baiklah, kuserahkan padamu!" ato "Tunggu! Bagaimana mungkin kami meninggalkanmu?!" dan kalo jawabannya yg kedua, dijawab lagi, "Hanya kamu yang bisa melawan Evil Lord, cepatlah pergi!"

Dan hal tersebut berlangsung sampai akhirnya hanya tinggal pemeran utama (yang paling utama di antara yang terutama) berdiri menghadapi sang antagonis utama.

Gw mendadak inget game PSP yg judulnya Half-Minute Hero ...

Hehe.

Danny mengatakan...

Ikutan nyumbang pasal

Pasal 15:
Kalau antagonis sama protagonis utama lagi brantem, trus protagonis hampir kalah/ mati, si antagonis pasti bilang "Aku akan bermain-main denganmu dulu." dan pertarungan diperpanjang sampai si antagonis kalah dengan konyolnya.

Luz Balthasaar mengatakan...

@heinz, ngaitin party member dan downline-upline itu lucu juga, kakakaka... XD

Tentang formasi party harus tiga (dan kalau lebih tangan TukHan bekerja), belum kuamati tren begini di fikfan indonesia. Tapi kalau tren ngumpulin party, ada. Ledgard dan Eurgava formatnya gitu. Untungnya tren ini belum segitu sering dipakai hingga jatuh jadi klise.

Satu yang aku juga tertarik, kamu nyinggung soal heroine yang harus ditampilkan untuk memenuhi idealisme feminis. Very interesting. Aku akan membahas ini dalam "pembentukan karakter", mungkin minggu depan.

Kalau hero harus mulai dari cupu sampai jago, itu bukan klise. Itu motif dasar cerita yang disebut bildungsroman (cari di wiki deh), yaitu perkembangan tokohnya dari zero to hero.

Begitupun, ini bisa jadi klise kalau dari seperberapa bagian cerita kita bisa menebak bahwa, sekalipun masih ada sekian ratus halaman yang belum terbaca, kita sudah tahu si protagonis pasti berhasil mengalahkan si dark lord.

@heinz, juun, ah, ya. Itu juga. "pergilah dulu! biar aku yang menahan mereka!" Klise khas anime ini baru aku lihat terjadi terang-terangan di satu karya fiksi fantasi lokal, jadi kayaknya meski udah jadi penyakit di anime, di fikfan Indonesia belomlah.

Tapi bagian si Dark Lord hanya bisa dikalahkan si Hero... hmmm... ini bisa jadi klise kalau alasannya "Sudah ditakdirkan oleh TukHan (Penulis)" tanpa penjelasan lain.

@Dan, heeem... kalau lihat ini di anime dan game aku pasti jengkel juga. Tapi sama kayak di atas, ini belum jadi penyakit fikfan Indonesia.

***

Yang mungkin lupa kutambahkan ke dalam pasal ini adalah... kebencianku terhadap cerita yang tamatnya dipaksain hingga jadi gantung. Dan ketidakmampuan si penulis menyelesaikan ceritanya sendiri ditimpakan pada alasan "Oh, ini nanti ada sekuelnya." Yeah. Sekuel My @$$.

Anonim mengatakan...

*kembali mampir untuk mengusulkan sederet pasal-pasal aneh XD*

Pasal 9 (Revisi)
Peehak antagonees dee dalam cereeta hanya poenya satoe toedjoean : mengoeasaee dan/ataoe menghancoerkan doeneea. Mereka djoega deepasteekan memeeleekee predeekat “kegelapan” dalam namanya.

Pasal 16
Keseloeroehan doeneea hanya poenya satoe agama, satoe bahasa, dan satoe mata oeang yang sama.

Pasal 17
Moesoeh oetama daree peehak yang djahat selaloe mengeereemkan anak boeahnya yang paleeng lemah terlebeeh dahoeloe, sebeloem akheernya moencoel dee oedjoeng cereeta oentoek berhadapan dengan tokoh oetama dan/ataoe rombongannya. Kadang, deecereetakan kalaoe moesoeh oetama terseboet memeeleekee hoeboengan darah dengan tokoh oetama.

Pasal 18
Tokoh oetama lakee-lakee dalam cereeta adalah seorang yang loear beeasa tampan, loear beeasa baeek hatee, dan sangat terdjaga toetoer bahasa maoepoen perboeatannya. Sebagaee tambahan, yang bersangkoetan adalah petaroeng djarak dekat, penggoena pedang ataoe tombak, dan teedak beesa memakaee seeheer (kalaoe poen beesa, hanya seeheer-seeheer dasar yang moedah deepeladjaree). Sementara, tokoh oetama perempoean dalam cereeta adalah seorang yang sangat canteek, sangat loegoe dan berhatee berseeh, pemaloe ataoe djoestroe sangat blak-blakan. Beeasanya adalah petaroeng djarak djaoeh, penggoena panah dan/ataoe mengoeasaee seeheer-seeheer yang loear beeasa dahsyat, tapee lemah dalam pertaroengan djarak dekat. Maseeng-maseeng tokoh poenya masa laloe yang kelam, dan eengeen membalas dendam pada seseorang.

Pasal 19
Seeheer selaloe menyelesaeekan segala masalah. Teedak ada kompensasee apapoen dalam menggoenakan seeheer, semoea orang beesa mempeladjaree dan menggoenakannya. Bebas reseeko poela. Coekoep tereeakkan sederet kata-kata teedak djelas, maka anda akan mendapatkan apapoen yang anda eengeenkan.

Pasal 20
Ada ras elf, dwarf, dragon, orc, troll, gobleen, vampeere, faeery, ... (tambahkan ras favoreet anda). Teeap ras poenya daerah hoeneeannya sendeeree, menolak ras laeen dan saleeng bermoesoehan. Segalanya serba teratoer dalam porseenya maseeng-maseeng.

Pasal 21
Semoea tokoh dan tempat dalam cereeta poenya nama yang soeleet deeedja, lebeeh banyak konsonan, dan teedak poenya benang merah sama sekalee antara satoe nama dengan nama laeennya, walaoepoen maseeh berada dalam satoe kebangsaan yang sama. Tapee herannya, tokoh-tokoh dalam cereeta teedak mendapat kesoeleetan sedeekeet poen oentoek mengedja nama-nama terseboet.

Pasal 22
Meesee para petoealang beeasanya terkaeet sendjata/benda/artefak seeheer yang dapat menyelamatkan dan/ataoe menghancoerkan doeneea.

Pasal 23
Pahlawan terpeeleeh berasal daree doeneea nyata, ataoe sebaleeknya.

Pasal 24
Para pencoeree yang ada dee dalam kota berkoempoel dee satoe tempat, memboeat guild khoesoes pencoeree secara terang-terangan, dan teedak deeganggoe sama sekalee oleh aparat keamanan yang ada dee kota terseboet. Mencoeree deeanggap profesee yang wadjar seheengga para pelakoenya teedak pernah / teedak perloe deetangkap. Para pendoedoek laeennya poen teedak mengganggap kelompok pencoeree sebagaee ancaman bagee roemah dan harta mereka sendeeree, djoestroe mereka mendatangeenya dengan senang hatee oentoek saleeng berbagee eenformasee rahaseea dan/ataoe benda-benda terlarang yang soeleet deedapat.

Pasal 25
Para tokoh dalam cereeta teedak perloe keboetoehan seharee-haree. Mereka djarang ataoe bahkan teedak pernah deecereetakan makan, meenoem, teedoer, pergee ke toeelet dan mandee. Keboetoehan oetama mereka adalah berpetoealang dan menyelamatkan doeneea.

Pasal 26
Tokoh oetama memeeleekee goeroe, seneeor, kakak, ayah, ataoe seseorang yang lebeeh ahlee dareenya (dalam beedang apapoen, teroetama dalam cara bertaroeng dan/ataoe merapal seeheer) yang beeasanya soedah mengheelang dan/ataoe matee dee awal cereeta. Kalaoe hanya mengheelang, sang tokoh oetama akan berkelana mencareenya, oentoek menemoekan kalaoe orang terseboet telah menyeberang ke peehak yang djahat.

Anonim mengatakan...

Pasal 27
Ada bangsa koeno dalam cereeta dengan teknologee yang melampaoeee zamannya, tapee toh tetap poenah dan teedak sanggoep bertahan dengan kemampoean eesteemewa mereka. Nanteenya, sang tokoh oetama pastee akan bertemoe dengan seseorang yang meroepakan ketoeroenan terakheer bangsa koeno terseboet.

Pasal 28
Penasehat dan/ataoe tangan kanan radja selaloe djadee orang djahat yang poenya rencana-rencana tersemboenyee oentoek menggoeleengkan tahta.

Pasal 29
Ada seestem seeheer berdasarkan empat elemen dasar (apee, aeer, tanah, dan oedara). Satoe orang hanya beesa mengoeasaee satoe djeneesnya sadja, sesoeaee dengan kepreebadeean orang terseboet. Kalaoe deea mengoeasaee keempatnya, beesa deepasteekan deea adalah Yang Terpeeleeh, Ketoeroenan Dewa/Toehan, ataoe sosok-sosok soepereeor laeennya.

Pasal 30
“Rombongan Tokoh OEtama” adalah satoe-satoenya kelompok yang pedoelee akan naseeb doeneea dan beroesaha menyelamatkannya. Teedak ada orang ataoe kelompok laeen yang menyaeengee ataoe bahkan sekedar mencoba. Tak pedoelee ada kelompok-kelompok yang lebeeh koeat ataoe ahlee, mereka akan menyerahkan naseeb doeneea pada “Rombongan Tokoh OEtama”. Kalaoe poen ada yang beranee mencoba menyelamatkan doeneea sendeeree, orang eetoe akan deepasteekan terboenoeh ataoe djoestroe eekoet bergaboeng dengan “Rombongan Tokoh OEtama”.

Anonim mengatakan...

Pasal 31
Poetree daree seboeah keradjaan adalah (peeleeh salah satoe, ataoe kombeenaseekan beberapa dee antaranya) :
a. Seorang gadees yang amat terseeksa bateennya karena teedak dapat heedoep bersama dengan preea yang deea ceentaee, dan maoe teedak maoe haroes meneekah dengan lelakee peeleehan orang toeanya. Akheer daree poetree eenee dapat berartee : 1) sang poetree boenoeh deeree ataoe matee bersama kekaseeh yang deeceentaeenya (seraya bereekrar tentang ceenta seheedoep-sematee), ataoe 2) sang poetree kaween laree dengan kekaseehnya ke seboeah negeree yang djaoeh, meneenggalkan kewadjeebannya sebagaee ahlee warees keradjaan, dan teedak pedoelee lagee pada kedoea orang toeanya.

b. Seorang gadees yang begeetoe lemah tak berdaya seheengga memboetoehkan seseorang (sebaeeknya lakee-lakee) oentoek selaloe menyelamatkan deereenya. Poetree teepe eenee sangat-sangat baeek hatee, dan eengeen mengorbankan segala sesoeatoe yang deea meeleekee oentoek orang-orang dee sekeetarnya. Poetree eenee beeasanya terboenoeh dalam satoe pereesteewa oentoek meleendoengee kekaseehnya, deetoetoep adegan akheer sebeloem matee yang pandjang-sekalee-oentoek-oekoeran-orang-sekarat (beeasanya mencereetakan tentang betapa deea menceentaee kekaseehnya eetoe, memeenta maaf karena teedak beesa memenoehee djandjee mereka, dan laeen sebagaeenya).

c. Seorang gadees macho yang menolak semoea hal berbaoe cewek (sepertee berdandan ataoe memakaee gaoen-gaoen ala ceenderella) oentoek menoendjoekkan bahwa deea adalah orang yang berbeda dengan kebanyakan poetree-poetree mandja laeennya.

d. Seorang gadees yang sombong loear beeasa, laloe sadar dan bertobat setelah bertemoe sang tokoh oetama (yang pada awalnya hanya deepandang sebelah mata). Akheer daree poetree eenee beesa deepasteekan akan berbaleek menyoekaee sang tokoh oetama.

e. Seorang gadees yang sangat keras kepala dan beroesaha meyakeenkan orang-orang dee sekeetarnya kalaoe deea mampoe melakoekan hal-hal yang deeragoekan atas deereenya. Seefat-seefat poetree djenees eenee beeasanya deepadoekan dengan seefat daree poetree dee poeen.C.

f. Seorang gadees yang seefatnya amat-sangat-tomboy sekalee, dengan kelakoean yang sangat-sangat teedak pantas oentoek orang yang berasal daree keloearga bangsawan. Poetree djenees eenee djoega beeasanya berpadoe dengan poetree C.

g. Seorang gadees yang meroepakan ketoeroenan langsoeng daree radja dan deeboeang saat bayee (sereengnya ke daerah koemoeh ataoe pemoekeeman kelas bawah laeen, ataoe boeang sadja sang bayee dalam kerandjang ke soengaee yang mengaleer), menemoekan eedenteetas asleenya keteeka deea remadja, laloe beroesaha mengambeel aleeh tahta daree orang-orang yang merampas hak-haknya. Poetree djenees eenee dapat terkaeet dengan Pasal 28.

h. Vareeasee daree poeen. G, sang poetree adalah seorang gadees yang seeap naeek tahta, namoen kemoedeean deeseeheer/deesantet/deeheepnotees seheengga heelang eengatan, lambat laoen mengeengat kembalee eedenteetas asleenya, laloe beroesaha mengambeel aleeh tahta daree orang-orang yang merampas hak-haknya.

i. Maseeh meneroeskan poeen.G, ketoeroenan langsoeng daree radja beesa djadee teedak deeboeang daree kasteel. EEboe kandoeng daree sang poetree telah meneenggal saat melaheerkannya, dan sang radja meneekah kembalee dengan seorang waneeta canteek yang sangat djahat/kedjam/bengees/sadees pada anak teereenya. Poetree djenees eenee akan beroebah statoes mendjadee pembantoe preebadee permaeesoeree kedoea, heedoep terteendas dan deeperlakoekan semena-mena, tapee menereema naseebnya dengan lapang dada.

j. Seorang gadees yang deekoeroeng dee soeatoe tempat dee dalam kasteel (atas alasan yang hanya beesa deemengertee oleh orang toeanya), dan selaloe percaya dee soedoet hateenya yang terdalam bahwa ceenta sedjatee akan datang menyelamatkannya dalam woedjoed pangeran tampan beramboet peerang dan berkoeda poeteeh.

k. *beberapa poetree laeennya beloem terdaftar, harap deeperhateekan*

(ntar balik lagi kalau ada yang kelupaan *ngakak guling-guling*)

Anonim mengatakan...

Sekedar nambahin XD
Soal sekuel, jangan harap deh. Kalau sebuah novel fikfan (lokal khususnya) sudah mengumumkan dirinya sebagai novel seri, bersiaplah akan sebuah ending super gantung yang tidak akan pernah terselesaikan XD

*ngacir dulu ah*

Juno Kaha mengatakan...

...

Request pribadi dong ... tambahan pasalnya pake tulisan normal aja ... susah dan malas baca tulisan alay lama2. :| :|

Btw, itu bbrp poin tambahan terakhir mirip kyk poin dari "99 Weird RPG Rules" yg pernah ditulis di salah satu majalah game dalam negeri.

Hehe.

Danny mengatakan...

@Anonim: dapet ngopi dari mana tuh segitu panjang ^^

Ehm, pasal 32:
Segala teknologi, posisi jaga prajurit, lokasi kunci, dan segala macamnya sudah diatur sedemikian rupa untuk kemudahan sang protagonis melarikan diri kalau2 dia tertangkap di istana antagonis.

Anonim mengatakan...

Terjemahan dari Oendang-Oendang Dasar Vantasee Loearrr Nagaree punya .... http://amethyst-angel.com/cliche.html

Anonim mengatakan...

@danny
Dari mana-mana XD

Luz Balthasaar mengatakan...

@anonim:
Pasal 9, soal pihak antagonis, yup, dia harus punya titel "The Dark Somethingsomething."

Pasal 16, ada fikfan yang "satu-agama" begini, tapi yang aku tahu pasti satu dunia cuma satu agama itu Ledgard. Jadi, belum klise.

Tapi ada bentuk klise lain yang kayaknya lumayan sering terjadi di fikfan Indonesia: Monoteisme digambarkan superior atas Politeisme, yang selalu dianggap sesat dan buruk, atau sebaliknya. Buatku kedua bentuk ini sama-sama konyol, dan aku pengen masukin ini ke phatwa.

Klo Pasal 17, nggak selalu terjadi. Pasal 18, ada kecenderungan begitu karena pengaruh game. Pasal 19, ini kayaknya juga ga terlalu sering terjadi, mengingat game telah mendidik generasi muda kita kalau pake magic pasti ngabisin MP. Meskipun ada juga yang mematuhi didikan ini terlalu literal XD.

Pasal 20, yep, perbedaan ras hampir selalu ada. Tapi kebencian dan saling curiga, nggak selalu. Pasal 21, ada fikfan yang begitu, tapi nggak banyak. Pasal 24, bukan klise. Thieves' Guild hampir ga ada di Fikfan Indonesia. Pasal 26... ada, dan bisa dipake jadi Phatwa.

Pasal 27, ini menarik, hehehe. Kayak Atlantis yah, peradaban 'tinggi' yang runtuh karena suatu hal. 28, "penasehat Jafar", wkakaka... dipertimbangkan. 29, ada, sering dipake, dan bisa jadi Phatwa. 30, Ini bisa jadi klise kalau ga ada alasan kuat kenapa hanya rombongan mereka yang peduli.

Kalau pasal panjang mengenai Tuan Putri, ini mau kusatukan dengan pembahasan penciptaan tokoh minggu depan, barangkali.



@Juun, iyah, itu banyak banget yang dari weird RPG Rule, makanya nggak semua bisa dipake. Cari yang bisa diterapkan ke fiksi fantasi indonesia aja. Mengenai tulisan alay, itu makanya phatwa ini pendek-pendek, dan nggak pakai alay 100% XD

Klo masih usulan memang mendingan jangan dialay dulu, soalnya alay bahasa phatwa ini bukan sekedar ganti semua i dengan ee.



@Dan, kayaknya meski itu sering di RPG, di novel fiksi fantasi kita aku lom pernah lihat cerita karakternya ketangkep di istana antagonis dan kabur dengan kunci-kunci macam itu. Atau ada, tp aku lom baca?

Anonim mengatakan...

Waduh udah banyak gini....
Mo nyumbang lagi ah...

Pasal 32
Kalo fantasi itu memilih tokoh bocah 12-14 taun untuk menjadi lakon utamanya dalam melawan Dark something, maka orang-orang dewasanya bego ama omdo semua.

Heinz.

Juno Kaha mengatakan...

@Heinz: Kedengarannya usulanmu itu berasal dari "a certain local fantasy fiction by someone" dan gw baru tahu novel itu doang yg gitu. Mgkn krn gw gak baca yg sejenis.

@Anonim yg pasang posting alay dgn bejibun post yg byk miripnya ama 99 Weird RPG Rules: Ui, ente nyomot ternyata, gak analisis lsg. Gw rasa kalo kasus fikfan lokal, hrs analisis kondisi real, gak bisa asal comot dari website. Websitenya kebanyakan ngebahas karya luar kan? Gak sesuai dengan kondisi dalam negeri, IMHO.

Hehe.

Anonim mengatakan...

Tambo Pasal! Tambo Pasal!...

"Orang tua tokoh utama biasanya membiarkan anaknya melakukan apapun walau itu bisa membahayakan jiwanya, biasanya dengan encouragement: Berangkatlah, nak, kau bisa. Aku mendoakan mu, Ayah/ Ibu bangga kepadamu nak,... etc.

My-Kind-of-hero-would-be-mother: APAAAA? Menyelamatkan dunia? Selamatkan dulu tu nilai-nilai matematika yang gak kunjung biru! APAAAA? Putri cantik yang perlu ditolong? Kalo tuh putri gak bisa nolong dirinya sendiri, gimana dia bisa ngurus anak-anakmu nantinya? APAAAA? Memusnahkan naga jahat? Tinggal di rumah. biar Pak Kepala Desa aja yang membereskannya!

He he he

FA Pur

Luz Balthasaar mengatakan...

@heinz, Kalau yang ini, aku rasa ada kecenderungan begitu. Orang dewasanya kalau gag bego, omdo, ga berbuat apa-apa, atau jadi penjahat. Minimal mereka 'ga ngeh' kalau ada 'sesuatu' yang tengah terjadi.

@Juun, ada beberapa novel kok yang kayak gini Juun. Elmore kayak gitu. Willy Flarkies sedikit... di bagian yang sudah kubaca.

@Om Pur, iyah, benar. Terkait dengan usulan pasal Heinz, kalau orang dewasanya orang tua, Pasti deh cuma ngebantu anaknya pake doa.

Itu juga sebabnya banyak protagonis pada yatim piatu yah. Biar gag bosen sama formula ortu = pembantu dengan doa, dan untuk mencegah kemunculan nyokap-nyokap seperti di usulan Om, yang pasti langsung ngeggagalin petualangan si hero/heroine dalam 10 halaman pertama. XD

Juno Kaha mengatakan...

Ah, dua itu memang blm gw baca. Yang kepikiran begitu gw baca pasal itu adalah terbitan perdana Adhika-Pustaka. :D :D Bnr2 anak umur belasan tahun semua kan pemeran plg utama dari yg terutama cerita itu. :D

Hehe.

Luz Balthasaar mengatakan...

@Juun, kalau X&V, para om dan tante dewasa itu sih gag omdo. Ingat kan mereka nyiapin perang, dan bantu para anak itu ngebangkitin Amor dan Pietas. Memang sih terakhirnya teteup aja para ana-anak itu yang menyelamatkan dunia. Tapi paling ga mereka usaha. (Apa daya perannya bukan tokoh utama.) Wkwkwkw.

Anonim mengatakan...

Ikutaaaaaan! ^^



tokoh antogonis melakukan kejahatan karena dan hanya karena dia jahat. ("Kan gw the big bad guy geto looooch!") Bukan karena situasi yang membuat dia bentrok dengan protagonis. Kalau ada situasi yang membuat dia bentrok dengan protagonis maka tokoh antagonis harus pasti wajib fardu ain ingin menguasai atau menghancurkan dunia (karena dia jahat) dan tokoh protagonis harus pasti wajib fardu ain ingin mencegah tokoh antagonis menguasai atau menghancurkan dunia.

Tokoh-tokohnya harus hitam dan putih. Haram hukumnya tokoh yang abu-abu (apalagi abu gosok berair). Tokoh antagonis harus pasti wajib fardu ain jahat nujubileh, dan protagonis harus pasti wajib fardu ain baik tanpa cela dan hebat kayak mpok Mary-Sue.


Cheers,

Adrian

Luz Balthasaar mengatakan...

@Adrian, malah aku pengen bahas soal membunuh si Mpok Sue ini buat postingan Selasa besok, wkwkwkw...

Juno Kaha mengatakan...

Uwah, dinantikan postingnya soal Mary-Sue. Gw tiba2 inget tag2an yg beredar di FB soal "wawancara" dengan karakter dari cerita sendiri. Boleh gak yah gw rilis di tempat lain?

Hehe.

Anonim mengatakan...

@Luz
Hue he he. Kayaknya bakal seru nih mba :D


Adrian.

Anonim mengatakan...

@juun
Hehe, wawancara dengan karakter cerita sendiri. Jadi inget Mantra, bukunya si Mr Deddy Corbuzier.

Melanjutkan pasal 32....
Entah kenapa kasus orang dewasa bego ama omdo itu cuma berlaku untuk lakon utama yang kisarannya umur 12-14 tahun. Usia remaja awal. Mungkin sedang pencarian identitas diri atau ego sedang tinggi-tingginya. Dan kutilik-tilik hal ini berlaku universal. Di Harpot Half Blood Prince juga begitu. Aku cuma nonton dan gag baca bukunya sih. Makanya aku bingung, emangnya jagoan dari sisi putih cuma Dumbledore doang? Belum lagi anime.

Kalo masih terkategori anak (di bawah 12 tahun), biasanya orang tuanya masih tampak lebih waras. Atau ceritanya pun lebih disesuaikan. Seperti Alice in Wonderland, Charlie Chocolate Factory, de el el.

Untuk kategori adult, contoh LOTR, Gandalf dan Aragorn yang notabene paling senior emang yang digambarkan paling jago.

Heinz.

Danny mengatakan...

Sembari nunggu post baru yang harusnya keluar hari ini, aku tambahin satu pasal lagi nih.

Yang namanya tokoh utama ga boleh, dan ga bakal mati dalam cerita walau ada rintangan kaya apapun juga.
Mau dilempar ke kandang singa, dihujani batu sebesar bola dunia, diinjek2 gajah, ditembak dari jarak 2 meter, dilempar ke dalam gunung berapi atau apapun juga mereka ga boleh mati!

Kalau cuma tokoh sampingan sih, matijuga pembaca ga akan peduli, tapi tokoh utama haram hukumnya kalau sampai mati!

Luz Balthasaar mengatakan...

@Dan, bisa aja Dan, si bogalakon mati. (Pake istilah Heinz ah XD.)

Trus dia digantiin sama bogalakon baru. Entah anaknya, muridnya, atau saudara kembarnya, atau kloningannya. XD XD XD

Danny mengatakan...

Hehe. Iya sih, tapi selama ini aku belum pernah liat penulis fikfan lokal yang berani mbunuh karakternya. Selalu aja diselametin entah gimanapun caranya. XD

Juno Kaha mengatakan...

Rasanya emang blm pernah ada pemeran utama yg mati sih di fikfan lokal yg gw tahu. Setidaknya mati di akhir cerita itu nggak.

Hehe.

Anonim mengatakan...

er, gua berniat membunuh chara utama di ending..
tapi emang se-HARAM itu yah hukumnya ?

*masih berkabung buat Nate-nya Barty & Lelouch-nya Code Geass*

kalo stereotip lain di fikfan: tokoh utamanya pasti the chosen one !! punya keistimewaan ttu sehingga cuman dia yang bisa ngadepin evil lord, doh..

terus setuju banget ama poin: gimanapun kondisi dan situasi, tokoh utama pasti bisa survive, gak peduli kena tusuk kek, kena tembak kek, kena panah kek.. kalo yang kena tokoh laen pasti langsung koit deh ;p

Bubub Clone

Luz Balthasaar mengatakan...

@Bubub, kayaknya nggak haram sih bub. Yang haram itu kalau kamu mau ngebunuh, tapi kamu pake bilang2 dulu di forum/fasum media lain bahwa nanti kamu mau ngebunuh karakter utama. Kalau gitu kejutannya dimana dunk.... XD XD XD

Anonim mengatakan...

@luz, gua nulis buat asik2an ajah, lagian ceritanya gak jadi2 ;p

tapi asik juga ngebunuh tokoh utama ;d

bubub